SEJARAH = KOMIDI PUTAR
Menurut saya, sejarah itu tak ubahnya sebuah komidi putar. Selalu ada pengulangan peristiwa meski dalam wajah berbeda. Hal itu terjadi disebabkan pola pikir manusia yang berbentuk lingkaran. Kita selalu melandaskan pemikiran pada pendapat-pendapat atau ide-ide terdahulu. Sehingga pola yang terbentuk akan menjadi sebuah lingkaran.
Saya setuju dengan sebuah pepatah lama yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Di dalam pengalaman terdapat banyak solusi dan hikmah yang tersimpan. Kita bisa belajar melalui pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain, bangsa sendiri atau bangsa lain, peradaban kini atau peradaban lampau, dan lain sebagainya. Dengan mempelajari pengalaman sebaik-baiknya, langkah kita akan jauh lebih baik dan kemungkinan terjadinya kesalahan yang sama akan dapat dihindari meski peristiwa yang terjadi serupa dengan yang lalu.
Namun akan menjadi hal berbeda kala kita menemukan pernyataan yang mengungkapkan bahwa kesempatan hanya datang satu kali. Kalau kesempatan hanya datang satu kali, maka manusia akan jatuh di jurang kehancuran karena keputusasaan ketika kesempatan pertama dan terakhirnya berlalu. Saya lebih cenderung meyakini bahwa kesempatan akan senantiasa hadir bagi individu yang mampu membaca setiap peluang yang tersedia. Tetapi tentunya kesempatan yang hadir tidak selalu dalam bentuk yang sama.
Maka, meskipun sejarah senantiasa berulang, akan menunjukkan wajah berbeda sesuai dengan cara kita memandang dan mengatasi sejarah tersebut. Layaknya komidi putar, akan menjadi begitu menyenangkan, menakutkan, atau justru menjemukan. Semuanya tergantung pada sudut pandang dan solusi yang kita gunakan. Belajar dari pengalaman akan membuat kita mampu mengatasi setiap pengulangan peristiwa yang terjadi. Keikhlasan akan menunjukkan kita pada dunia yang berbeda dan jauh lebih indah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar