BINGUNG 2
Masih dengan kebingungan saya yang tak ada habisnya mengenai tulis-menulis. Alasan saya masih cukup banyak untuk mengungkapkan kebingungan saya. Tapi rasanya jenuh juga bila saya hanya menceritakan kebingungan saya mengenai dunia tulisan. Saya akan mencoba menyampaikan kebingungan saya mengenai berbagai hal. Bila diantara kalian memiliki solusi untuk kebingungan-kebingungan saya ini, tolong sampaikan pada saya.
Saya bingung tentang diri saya yang kurang baik ingatannya. Saya terlalu mudah lupa akan segala hal. Saya sendiri sudah mengintrospeksi, mungkin saya kurang berkonsentrasi, atau mungkin terlalu banyak kesalahan yang saya lakukan sehingga menyebabkan kinerja memori saya terhambat. Saya bisa dengan mudah melupakan kejadian kemarin sore, atau teman saya yang baru berpisah.
Saya bingung tentang peristiwa yang terjadi dalam hidup saya. Terkadang saya berpikir, mungkin saya ditakdirkan dengan berbagai peristiwa yang tidak terjadi pada orang lain. Tetapi saya mencoba menyadari bahwa Allah memberi segala sesuatu hal pada seluruh makhluk-Nya dengan kadar yang sesuai. Mungkin saya akan jauh lebih tidak siap bila harus menghadapi peristiwa yang dialami orang lain.
Saya bingung terhadap kesiapan diri dalam menerima setiap kejutan yang terjadi dalam hidup saya. Airmata ataupun gelak tawa tak mampu saya kelola dengan baik. Saya cukup kesulitan mengelola emosi dalam diri agar terkontrol dengan baik sehingga dalam kondisi apapun takkan mengubah perilaku dan mimik wajah.
Saya bingung menghadapi orang yang membuat saya merasa tidak nyaman. Bahwa fitrah manusia mencari kenyamanan tidak dapat dipungkiri. Tetapi bagaimana seharusnya saya bersikap dalam situasi yang membuat saya merasa tidak nyaman cukup menyulitkan saya. Ikhlas sebagai kunci ketenangan jiwa ternyata sangat sulit dicari dan ditemukan. Butuh proses dan pembelajaran yang tiada hentinya.
Ternyata kebingungan saya sangat banyak, dan bila diuraikan hingga habis rasanya takkan ada habisnya. Ya, mungkin itulah proses belajar yang dikatakan Rasul s.a.w. bahwa menuntut ilmu itu dari mahdi hingga lahdi. Kita memang takkan bisa berhenti untuk mencari segala hal yang tidak kita mengerti.
Jadi, saya dan kita harus terus belajar, dalam segala hal, dengan atau tanpa lembaga. Setuju??????????????
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar